Haul Pertama KH. Tatang Haetami M.Ag : Mengenang Jejak Perjuangan.
Pamijahan, 13 September 2023 – Haul Pertama Almarhum KH.Tatang Haetami M.Ag, di gelar di Pondok pesantren Ibnu Sina, tepatnya didekat area pusara beliau. Acara ini digelar untuk mengenang dan mendoakan seorang tauladan yang tak kenal lelah dalam menyebarkan ilmu semasa hidupnya. Dengan kehadiran keluarga, masyarakat sekitar, santri, alumni, dan para guru yang pernah mengenal beliau, suasana berlangsung khidmat.
Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh Bu Mimah. Diikuti dengan pembacaan manaqib oleh Ustadz Ahmad Ridwan Lc,. Kedua rangkaian acara ini memberikan suasana sakral dan mendalam kepada para hadirin, memberikan penghormatan kepada sosok Almarhum KH.Tatang Haetami M.Ag.
Salah satu momen penting dalam acara ini adalah sambutan dari adik kandung almarhum yaitu K.H Amang Syafrudin M.M. Beliau menyampaikan yang menyampaikan kesaksiannya tentang almarhum sebagai seorang mujahid.
Seorang pejuang dalam memperjuangkan nilai-nilai agama dan kebaikan di tengah masyarakat. Sambutan ini memberikan inspirasi dan semangat kepada semua yang hadir untuk terus mengikuti jejak perjuangan almarhum.
Selanjutnya, murid pertama dari almarhum, Pa Tamim, turut memberikan sambutannya. Pa Tamim dengan tulus menggambarkan almarhum sebagai sosok yang paling tekun beribadah, tidak pernah membuang waktu, dan selalu mengabdikan hidupnya untuk agama dan kebaikan sesama. Sambutan ini menyiratkan dedikasi tinggi almarhum terhadap agama dan pendidikan, yang telah memberikan dampak positif bagi banyak orang.
Salah satu puncak acara adalah tausiyah dari Ustadz Yusuf Naufal, yang menguraikan tentang tahapan khusnul khatimah. Diantaranya yaitu pertama, memiliki ilmu yang baik, kedua mengamalkan ilmu tersebut. Beliau menekankan bahwa khusnul khatimah, atau akhir yang baik. Akan diraih ketika seseorang memiliki ilmu yang baik dan mengamalkannya dengan penuh keikhlasan.
Acara haul pertama Almarhum KH.Tatang Haetami M.Ag di Pondok Pesantren Ibnu Sina Pamijahan menjadi wadah untuk memperingati jasa-jasa almarhum, dan mendoakan agar beliau diterima di sisi Allah SWT. Semoga semangat perjuangan dan tekad beliau, dapat terus diwarisi oleh generasi-generasi selanjutnya dalam menjalankan ajaran agama dengan penuh dedikasi dan keikhlasan.