IBNUSINA.SCH.ID – Sudah menjadi tradisi bagi para santri di pondok pesantren Ibnu Sina untuk membersihkan lingkungan pesantren sebelum pulang kampung di sepuluh hari terakhir ramadan. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada pesantren yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama mereka menuntut ilmu di sana.

Kegiatan bersih-bersih pesantren meliputi membersihkan lapangan sekitar, merapikan kamar, membersihkan toilet, dan membersihkan solokan. Para santri dibagi menjadi beberapa kelompok yang bertanggung jawab atas area tertentu. Mereka bekerja dengan semangat dan kekompakan, sambil bercanda-tawa bersama.

Salah satu santri yang ikut dalam kegiatan tersebut adalah Ezar, santri kelas 11. Ia mengatakan bahwa ia merasa senang dan bangga bisa berpartisipasi dalam kegiatan bersih-bersih pesantren. “Ini adalah cara kami untuk mengucapkan terima kasih kepada pesantren yang telah memberikan kami banyak manfaat. Kami juga ingin meninggalkan kesan yang baik kepada para pengurus dan sesama santri,” ujarnya.

Ezar juga mengatakan bahwa kegiatan ini juga merupakan sarana untuk mengasah kedisiplinan dan tanggung jawab sebagai santri. “Kami diajarkan untuk selalu menjaga kebersihan dan kerapian di mana pun kami berada. Kami juga harus bertanggung jawab atas apa yang kami gunakan dan tempati. Ini adalah nilai-nilai yang penting untuk kami bawa ke masyarakat nanti,” katanya.

Kepala kesantrian pondok pesantren Ibnu Sina, ustadz Abdul Azis Munandar, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh para santri. Ia mengatakan bahwa kegiatan tersebut sudah menjadi kebiasaan para santri sebelum pulang meninggalkan pesantren. “Ini adalah tradisi yang sudah berlangsung sejak lama di pesantren kami. Kami ingin membentuk para santri menjadi pribadi yang bersih, rapi, dan bertanggung jawab. Kami juga ingin menumbuhkan rasa cinta dan hormat kepada pesantren sebagai tempat mereka belajar dan berkembang,” ujarnya.

Ustadz Abdul Azis juga berharap bahwa kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat bagi para santri dan pesantren. “Semoga dengan kegiatan ini, para santri dapat merasakan kebersamaan dan kekeluargaan di antara mereka. Semoga juga dengan kebersihan dan kerapian yang mereka ciptakan, pesantren kami dapat menjadi lebih nyaman dan indah sebagai tempat ibadah dan menuntut ilmu,” ujarnya.

Kegiatan bersih-bersih ini berlangsung selama dua hari, dari tanggal 19 hingga 20 Ramadan. Setelah itu, para santri akan pulang kampung untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga mereka. Mereka akan kembali ke pesantren pada awal bulan Syawal untuk melanjutkan pembelajaran mereka.

Kegiatan bersih-bersih pesantren Ibnu Sina ini mendapat respon positif dari para ustadz lainnya. Mereka mengaku kagum dengan semangat dan kerjasama yang ditunjukkan oleh para santri. Mereka juga berdoa agar para santri dapat sukses dalam belajar dan beramal di masa depan.

“Kami bangga dengan para santri di sini. Mereka sangat rajin dan disiplin dalam menjaga kebersihan pesantren. Kami doakan agar mereka dapat menjadi generasi yang bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara,” kata salah satu ustadz.